MY LIFE MY ADVENTURE

Tulislah apa yang kau baca, lalu bacalah apa yang kau tulis maka kau akan sukses. Kemudian kerjakanlah apa yang kau tulis lalu tulislah apa yang kau kerjakan maka kau akan sukses. -Prof. La Ode-

MY LIFE MY ADVENTURE

Baru beli dengan beli baru itu dua hal yang berbeda. Negara kita ini suka baru beli bukan beli baru. -Prof. Widodo-

MY LIFE MY ADVENTURE

Menghindari masalah yang harus kamu hadapi itu seperti menghindari kehidupan yang harus kamu jalani.

MY LIFE MY ADVENTURE

Pada akhirnya, manusia dinilai bukan dari keluarga mana ia dilahirkan, tetapi akan jadi apa setelah dilahirkan -JK. Rowling-

MY LIFE MY ADVENTURE

SEMUA ADA CARANYA -PR FE UNISSULA-

Selasa, 24 Februari 2015

JOEY KING !

Joey Lynn King. Bagi mereka yang sudah pernah menyaksikan Film Ramona and Beezus atau The Conjuring pasti tidaklah asing dengan gadis cilik yang satu ini. Joey memulai karir keaktrisannya sejak tahun 2006 melalui perannya sebagai Emily Mason di serial televisi The Suite Life of Zack and Cody.
Gadis cilik kelahiran Los Angeles California 30 Juli tahun 1999 ini adalah salah satu aktris cilik yang begitu mempesona menurut saya. Di film, Ramona and Beezus, Joey berperan sebagai Ramona Quimby dan beradu akting dengan Selena Gomez. Lewat film ini, saya mulai mencari tahu biografi tentang anak bungsu dari tiga bersaudara ini. Belum habis kekaguman saya untuk aktingnya di film tersebut, Joey lagi-lagi muncul dalam film bergenre horror berjudul The Conjuring pada 2013 lalu dan berperan sebagai Christine Perron. Sebagai maniak film-film horror, tentu saja saya sudah cukup mampu menilai kualitas akting para tokoh yang terlibat, dan benar saja, bagi saya, untuk aktris sekelas Joey yang notabene baru berusia 15 tahun, aktingnya sungguh mempesona. Melihatnya pertama kali dalam film tersebut, tampa membaca Cast-nya terlebih dahulu, saya sangat mudah menembak, she is Joey.
Joey sangat akrab dengan Selena Gomez. Bahkan Selena pernah berucap bahwa Joey sudah seperti adiknya sendiri. Joey juga beberapa kali berperan sebagai model video klip, sebuat saja lagu Mean-nya Taylor Swift.

Hal yang paling saya senangi dari Joey adalah sikap humblenya. Dari berbagai interview tentang Joey yang pernah saya saksikan, Joey sangat murah senyum, bahkan menurut teman akrabnya, Mackenzie Foy, Joey adalah teman yang sangat humble dan murah senyum.

That's all about Joey Lynn King...

Minggu, 22 Februari 2015

CHLOE MORETZ !

THE AMITYVILLE HORROR ? pernah nonton ? atau pernah dengar ? Film horror Amerika produksi tahun 2005 yang diangkat dari kisah nyata rumah Amityville. Namun disini saya tidak akan membahas itu. Chloe Grace Moretz, aktris abg Amerika kelahiran 10 Februari 18 tahun silam. Kaitannya dengan film tadi, saya pertama kali mengenal si Chloe ini lewat film arahan sutradara Andrew Douglas tersebut. The Amityville adalah film perdana artis cantik asal Atlanta, Georgia ini. 
Kebiasaan saya yang sangat mencintai anak kecil terlebih lagi anak perempuan membuat saya mudah jatuh hati pada perannya sebagai Chelsea di Film tersebut. Lihat saja Foto disamping ? what a cute bukan ? Satu hal yang paling menonjol dari cewek bertinggi 165 cm ini (tinggian guelah 3 centi -_- ), kalau diperhatikan sorot matanya sangat berkarisma, menggambarkan integritas, kecerdasan, dan karakter yang kuat sebagai individu. Ditambah lagi warna matanya yang berwarna hijau mampu membuat siapa saja terpaku ketika menatapnya. Bahkan, saat pertama kali melihat aktingnya di Film The Amityville, hal pertama yang saya perhatikan adalah sorot matanya. Dari sana saya berkesimpulan, anak ini spesial.

Chloe adalah anak bungsu dari lima bersaudara. Ayahnya bernama McCoy Lee Moretz, seorang ahli bedah plastik, ibunya juga seorang tenaga medis, Teri Moretz.

Film the Amityville diproduksi pada tahun 2005, itu berarti saat Chloe bermain di film tersebut umurnya baru sekitar 8 tahun. 10 tahun berselang, kini gadis kecil itu telah tumbuh menjadi Chloe dewasa. look at the picture beside. see the difference.Still Beuty ?
But for me, saya lebih menyukai si Chloe kecil ketimbang Chloe yang sekarang. Entahlah, apa lagi melihat akting panasnya di film If I Stay, rasa-rasanya si Chloe kecil lebih menarik. Chloe pernah ditolak dalam satu casting film horror dengan alasan wajahnya yang terlalu cantik.

Kini, gadis pecinta balet ini telah banyak membintangi film-film Box office Holywood. Sebut saja, (500) day of summer, Diary of a wimpy kid, Dirty sexy Money, Kick Ass, hingga yang paling anyar dan paling saya sukai adalah perannya sebagai Gadis indigo di film horror Carrie.


Sekian tentang si gadis Aqurius ini,Chloe Grace Moretz.



Sabtu, 21 Februari 2015

SEPENGGAL KECIL PERJALANAN (bagian 1)

ADHA FAUZAN,
   Hari sudah pagi, aku masih terbaring nyaman di sofa mobil travel ini. Mentari mulai melambai-lambaikan cahaya terangnya seolah berkata "Hey aku datang!". Sinarnya menyilaukanku. Pesonanya merenggut tidurku pagi itu. Ku kubuka sedikit demi sedikit mata ku dibalik switter lembut yang menutup wajahku beberapa jam ini.

"Heh, bangun perawat, lihat sebelah kirimu"
Suara itu tak asing. Itu Safril dan kawan-kawan yang lain. Entah mengapa mereka begitu gaduh pagi ini. Mungkin karena perjalan pulang ini adalah pertama kali bagi mereka.

"Ini dimana ?" tanyaku pelan
"Rembang"

Wow menakjubkan. Kalimat pertama yang terucap saat melihat keajaiban ciptaanNya. Pesisir pantai yang eksotis menemani perjalan pulang kami pagi ini, deru suara mobil travel sempit ini seolah tak terdengar lagi. Lautan biru terhampar sejauh mata memandang, burung-burung laut, nelayan, mangrove liar yang tumbuh berkelebatan, bahkan, kicauan angin khas pesisir membuat kami PD membuka lebar kaca mobil ini.

Aku bangkit dari posisi terlentang ku, ku buka ponsel Sonny Ericsson milikku, ada sebuah pesan disana, kubuka, belum sempat ku baca isi pesannya, hp itu berdering menandakan seseorang memanggil ku dari jauh.

"ya Halloo ?"
"Dimana posisi Jang?"
"Eh hey, lagi dijalan pulang, mau pulkam, ini lagi di travel ke Surabaya"
"Hahaha, saya kira masih di Semarang, kenapa buru-buru pulang ?"
Dalam batinku, pertanyaan itu seperti ada benarnya, kenapa buru-buru pulang ? ku rapikan posisi duduk ku, senyaman mungkin dan mulai menjawab pertanyaan tadi.
"Ini, lagi mau ada kegiatan sama teman-teman, jadi harus diurus dulu secepatnya"
"oh ya ? kegiatan ? waah...."

percakapan kami mengalir seperti air, hingga tak ku sadari beberapa jam lagi travel ini akan sampai ketujuan. Aku membayangkan suasana kampung halaman nanti akan seperti apa, setelah setahun meninggalkannya, apa lagi yang berubah dari kota semerbak itu. Meski sudah beberapa kali pulang pergi Semarang-Baubau, tetap saja sensasi pulkam ala anak perantau tetap sama ku rasa, apa lagi tahun ini kepulangan ku dan teman-teman juga dengan maksud yang besar. Ya, kegiatan Formabutra yang pertama.


NAIM ISMAIL,
Hari Sabtu. Orang bilang hari ini hari libur. Sayangnya tidak ada hukum liburan di hari Sabtu buatku. Ya wajarlah, Fakultas ku yang mendesign liburan sebagai sesuatu yang langka. Hari Sabtu, seperti biasa kuliah pagi menanti bak kebutuhan primer. Tidak ada yang begitu spesial hari ini, asistensi, lab, dan kegiatan kampus pada umumnya.

Sekitar pukul sembilan, aku berjalan pelan diantara kerumunan mahasiswa elite di selasar gedung Al Kindi Fakultasku, beberapa dari wajah wajah itu melontarkan senyum bersahabat seolah berucap selamat pagi padaku, ku sempatkan mengintip beberapa pamflet pamflet di papan pengumuman yang ada, tak ada yang baru ternyata, hanya setumpukan pamflet tua yang telah lewat masa kadaluarsanya. Sebelum ketika satu lembar kertas pengumuman menarik perhatianku. Disana tertulis :
KALANDER AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN 2013-2014

Aku tak begitu kaget saat membacanya. Ya, sepertinya puasa tahun ini masih akan ku habiskan di kota perantauan ini. Masalahnya sekarang, tahun ini adalah kegiatan Formabutra kami yang pertama di kampung halaman. Tapi ya sudahlah. Yang terpenting aku harus pulang pada waktunya, dan mengatur kegiatan itu bersama teman-teman.


AIYDITA,
 "Aiy, naipia mbuli ?"
"Kapan pulang Aiy ?"
"Aiy, kapan pulang ?"

Seolah tak ada habisnya pertanyaan itu berdengung berulang-ulang ditelingaku. Bahkan, harus ku jawab dengan jawaban serupa berulang-ulang.
"yindapo kaasi, masih lama, mungkin pertengahan puasa"

Hari itu Sabtu sore, beberapa Fakultas telah menyelesaikan proses perkuliahannya lebih dulu. Tapi beberapa lagi belum, termasuk Fakultas Teknologi Industri, tempatku menimba ilmu. Sore itu, Ibu menelepon, adik, bahkan teman-teman juga ada yang mengirimkan ku chat. Anehnya, semuanya menanyakan hal yang sama, kapan pastinya pulang ?
 Tahun ini akan sangat berbeda. Rasanya sudah cukup lama aku tidak melihat indahnya kampung halaman. Jika dibandingkan dengan teman-teman yang lain, boleh dikata kerinduan ku terhadap kampung halaman tetap tidak ada duanya. Setahun di Korea, lalu 6 bulan kuhabiskan di kota Semarang ini, betapa mata ini ingin sekali memandangi pesona kota semerbak nan jauh disana.

Aku sibuk mengutak-atik PC milikku sore itu. Facebook seolah menjadi website resmi ku saat beronline ria kapanpun dan dimanapun. Kulirik sederetan akun chat disebelah kanan laptop Samsung berukuruan 15 inchi di depanku, disana tertulis, Ekapratna Paradita, dengan satu titik hijau disebelah kirinya, menandakan sahabatku itu juga sedang aktif bermain bersama si Facebook.

saya : Dit ?
Dia : why ?
saya : sudah sampai ?
Dia : sudahlah. kan mustahil saya online di pesawat :D
saya : hahaha ada yang berubah dari Baubau ?
Dia : banyak. Udaranya berubah :D
saya : haha Fauzan juga sudah sampai ?
Dia : belum sampai say, katanya kapalnya terlambat. Sekarang lagi terlantar di Tanjung Perak :D
saya : Ha iyo ? kapal apa ?
Dia : Sinabung
saya : ya Tuhan

Aku mengakhiri percakapan dengan sahabat ku itu sore itu. Bersiap menyambut datangnya sang penguasa malam, berharap hari esok segera datang, berharap hari berganti secepat mungkin, tak sabar hati ini menyambut tanggal kepulangan yang penuh antusias. Apa lagi, kegiatan Formabutra yang pertama akan kami laksanakan disana.


YAN PRATAMA,
Tanjung Perak pukul 13.00 WIB. Surabaya tetaplah bagian dari Indonesia, jadi tetap saja pelabuhan ini terlihat sama setiap kali aku mengunjunginya, ruang tunggu yang penuh, buruh pelabuhan, dan kumpulan buss, mobil travel, taxi, hingga beberapa turis mancanegara ada disana.
Siang itu, kami baru saja tiba dengan segala atribut khas perantau yang sedang mudik ke kampung halaman. Aku, sahabatku Dzikir, Achan, dan beberapa pasukan yang kami bawa. Sesuai jadwal, kapal Pelni Sinabung yang akan mengantarkan kami mengarungi lautan menuju ke kampung halaman akan tiba pukul 19.00 WIB petang ini. But what the hell ? belum lama kami menginjakan kaki di pelabuhan tua itu, kabar buruk sudah harus kami dengarkan.

"Sinabung telat, lagi dok, sinabung telat, lagi dok, Besok malam baru sampai !"

Teriakan buruh pelabuhan berpostur pendek kekar itu mengusik pendengaran kami.
"Apa ? telat ? telat sehari ?"
"kok bisa telat ?"
"aduh bagaimana jadinya ini"

Aku dan teman-teman seperjalanan seperti segerombolan padus yang sedang menyanyikan lagu yang sama beriringan, bedanya ini bukan lagu, tapi keluhan, keluhan yang kami lontarkan beriringan dan seirama.
Apa mau dikata, keterlambatan seperti ini bukan lagi menjadi hal baru bagi kami mahasiswa bertitle perantau, hanya saja yang menjadi masalah keterlambatan itu harus ditambah dengan waktu yang tidak tepat, besok adalah hari pertama puasa, bagaimana mungkin kami harus melalui sahur pertama ramadhan di tempat ini.
Kuberjalan mendekati kerumunan mudikers tepat di depan waiting room pelabuhan Tanjung perak dengan maksud mencari informasi. Tak jauh dari sana, suara yang tak asing memanggilku samar-samar. Itu Kak Ujang dengan 7 orang pasukan mudiknya.

"Yan ?"
"Eh Kak Ujang, sudah lama ?" tanyaku
"Dari jam sepuluh tadi, sama siapa ? Achan ?"
"Iya, sama rombongan juga, ini baru tiba"
"Kapalnya terlambat"
"Iya sudah dengar, kayaknya mesti terpaksa sahur disini sebentar"
"hahah mau diapa, coba cari info di depan"

Ternyata bukan hanya kami yang harus merasakan sensasi mudik khas mahasiswa perantau siang itu. Kak Ujang dengan 7 orang pasukannya, Kak Dirman dan pasukannya, serta beberapa teman-teman seperjuangan yang lain. Bagiku, mahasiswa memang seperti ini. Jadi tak ada yang harus dirisaukan. Sensasi mudik ala mahasiswa perantau, semuanya terasa menyenangkan dan berharga saat dilalui bersama sahabat-sahabat terkasih. Apalagi, kegiatan kami yang pertama di kampung halaman akan kami mulai beberapa minggu ke depan.


ADHA FAUZAN,
"Kapalnya telat sehari ? ya Tuhan"
Aku menggerutu. Rasanya mendengar kapal itu telat seperti mendengar kelinci kesayanganku tertabrak truk.Tapi ya sudahlah, setidaknya, aku tidak sendiri melewati ini semua.

"hey, kalian tunggu disini, biar saya cari info dulu sebentar" aku melangkah menuju ke pusat informasi tepat di depan ruang tunggu pelabuhan Tanjung perak. Suasananya sangat padat, para buruh, para mudikers yang bergerombol jadi satu lengkap dengan tikar dan koper-kopernya, belum lagi terik matahari yang begitu membakar kulit, tak ada satu centipun lobi waiting room itu tersisa. Uh bagai pasar dadakan rasanya !Tak jauh, aku menangkap sosok yang tak asing berada di kerumunan, itu Dirman, bahkan bukan hanya itu, beberapa teman-teman seperantauan juga ada disana.
"wah ternyata ramai" gumam ku dalam hati.

Tepat di depan ruang tunggu itu, aku bertemu dengan Yan, juniorku, berpostur tinggi dengan pembawaannya yang khas.

"Yan ?"
"Eh Kak Ujang, sudah lama ? "
"Dari jam sepuluh tadi, sama siapa ? Achan ?"
"Iya, sama rombongan juga, ini baru tiba"
"Kapalnya terlambat"
"Iya sudah dengar, kayaknya mesti terpaksa sahur disini sebentar"
"hahah mau diapa, coba cari info di depan"

---------------------------------------------------------------------------
Bersambung.............

Rabu, 18 Februari 2015

STEPHENIE MEYER VS J.K. ROWLING

Stephenie Meyer dan Joanne Kathleen Rowling, penulis mana yang masih tidak mengenal kedua tokoh ini ? they are strongly famous. Satu hal yang menjadi persamaan keduanya, mereka sama-sama dikenal karena satu karya agungnya, Stephenie Meyer dengan Novel Twilight-nya, dan J.K Rowling dengan Harry Potter-nya. Sekedar iseng-iseng, saya mencoba membandingkan kedua author besar ini, tanpa maksud membandingkan mana yang lebih baik, saya mencoba menilai dari sudut pandang saya sendiri. Let's get started


STEPHENIE MEYER
Nama lengkapnya Stephenie Morgan Meyer. She is author of Twlight saga dan seluruh seri-serinya. Berbicara tentang novel larisnya ini, Ia pertama kali mendapat ilham tentang ide briliant ini saat terbangun dari tidurnya dan bermimpi tentang kisah cinta terlarang antara manusia dan vampire. Stephenie, begitu ia biasa dipanggil, langsung menuliskan apa yang ada dalam mimpinya itu kedalam fragmen kata-kata, hingga pada akhirnya, terbitlah novel Twilight. Novel ini terbit pada tahun 2005 dengan seri pertamanya Twilight Saga. Novel ini dengan cepat menjadi best seller dan difilm kan pada tahun 2008. Twilight hadir dengan serie-serie berikutnya, sebut saja New Moon, Eclipse, dan Breaking dawn.

Stephenie Meyer bagi saya adalah seorang penulis spesialis vampire romance, young adult fiction, dan science fiction, sebut saja karya-karya briliantnya yang lain seperti The Host, Short Story in Prom Nights from Hell, atau Midnight Sun, hingga The Soul dan The seeker (Seolah-olah gue udah baca semua bukunya hahah). Stephenie Meyer adalah penulis yang menginspirasi saya menulis dari sudut pandang dua tokoh. Novel Midnight Sun adalah satu dari serie novel Twilight yang sudut pandangnya diganti dari Bella Swan ke sudut pandang Edward Cullen. Pada tahun 2010, Stephenie masuk dalam 10 besar Author dengan penghasilan tertinggi di dunia menurut majalah forbes. Dia hanya kalah dari James Patterson, penulis buku Swimsuit. Semua itu tidak lepas dari suksesnya novel Twilight dipasaran dan filmnya yang menjadi box office.

Hal yang paling hebat dari Stephenie Meyer menurut saya adalah kemampuannya membangun opini pembaca tentang paradigma vampire selama ini. Apabila kita mendengar kata vampire, yang terlintas pertama kali adalah sosok yang menakutkan, haus darah, liar, dan takut pada matahari. Tapi, lewat novel briliant-nya itu (Twilight), ia menggambarkan vampire sebagai mahluk sosial yang bisa hidup berdampingan dengan manusia, bahkan dengan segala keteraturan dan gaya hidupnya masing-masing, tidak takut pada matahari, dan bahkan berwajah rupawan.

Istri dari Christian Meyer ini bagi saya adalah sosok yang sangat inspiratif, seorang author yang baik adalah author yang mampu membangun opini pembaca ke dalam paradigma baru akan sesuatu hal, setidaknya itulah poin yang saya dapat dari lulusan Brigham Young University ini.

"THAT'S THE BEAUTIFUL THING ABOUT BEING HUMAN : THINGS CHANGE"
-stephenie meyer-


J.K ROWLING
 J.K Rowling, kepanjang dari  Joanne Kathleen Rowling. Author yang dikenal dengan her masterpice yang luar biasa, novel terlaris sepanjang masa Harry Potter dan seluruh serie-serie-nya. J.K Rowling adalah author spesialis genre fantasy. Novel Harry Potter-nya beserta serie-serie-nya merupakan novel terlaris sepanjang masa dengan penjualan saat ini mencapai 500 juta eksemplar di seluruh dunia.

Rowling merupakan sarjana Bachelor of Arts dari Exeter University. Ia terinspiri menulis novel Harry Potter dalam perjalanannya menaiki kereta dari Manchester ke London pada tahun 1990. Pada tahun 1997 serie pertama Harry Potter terbit dengan judul Harry Potter and the Philosopher's Stone yang kemudian diubah judulnya menjadi Harry Potter and the Sorcerer's Stone dalam versi Amerika. Lalu pada tahun 2001 serie pertama Harry Potter difilm kan dan langsung membius jutaan penonton di seluruh dunia.
Hal yang paling luar biasa dari J.K Rowling menurut saya adalah kemampuannya merubah nasib dari seorang yang sangat miskin menjadi sangat sukses dengan tulisan ! Saat menulis serie pertama Harry Potter and the Philosopher's Stone, kondisi ekonomi J.K Rowling sangatlah memprihatinkan. Rowling berpisah dengan pasangan pertamanya Jorge Arantes pada tahun 1995, bisa dibayangkan betapa rumitnya kondisi Rowling saat itu. Tapi dedikasinya terhadap dunia tulis menulis tetap ia jalankan, hingga lewat karyanya itu kini ia telah menjadi salah satu penulis paling sukses dan paling berpengaruh di dunia.

Rowling sampai saat ini adalah salah satu author yang paling menginspirasi saya dalam menulis. Dedikasi dan kecintaan terhadap tulisan adalah syarat mutlak menjadikanmu penulis yang sukses. Yang pasti, itu telah dibuktikannya. Dalam salah satu serie novel Harry Potter, Rowling menulis :

"MANUSIA DILIHAT BUKAN DARI KELUARGA MANA IA DILAHIRKAN, TETAPI AKAN JADI APA SETELAH DILAHIRKAN"

Quotes Rowling diatas selalu saya tempel pada beberapa lembaran-lembaran buku, bahkan quotes tersebut sudah beberapa kali saya bawakan dalam berbagai kesempatan berbicara di rana publik. Sampai saat ini, Harry Potter dan seluruh serie-serie-nya adalah salah satu film terbaik yang pernah saya tonton setelah TITANIC. 

Selasa, 17 Februari 2015

MACKENZIE FOY !

Do you know this beutifull young girl ?
Mackenzie Christine Foy. Saya lebih senang memanggilnya Si Foy Kecil. Menarik untuk membuat tulisan tentang si Foy kecil ini. Bukan karena saya senang anak kecil, apa lagi anak cewek, apa lagi bercita-cita pengen punya anak cewek besok lusa hahaha :D

Anak ini spesial, aktingnya, facenya, bakat keaktrisannya juga luar biasa. Uniknya dia bukan lahir dari keluarga seniman, ayahnya hanya seorang supir truk. Tapi jiwa bintangnya memang tidak bisa disembunyikan, namanya juga bintang, sinarnya selalu kelihatan darimana pun tempat kita memandangnya, is'nt ?
By the way, orang lebih banyak mengenalnya karena perannya sebagai Renesmee Cullen di Film Twilight. Padahal, kalau melihat treck record si bocah ajaib pecinta Jerapa ini, dia sudah aktif di dunia keaktrisan sejak usianya masih 4 tahun sebagai model print ad untuk beberapa brand fashion. Pada usia 9 tahun, dia sudah ikut membintangi beberapa acara Televisi, sebut saja 'Til Death, FlashForward, Hawai Five-0. Lalu pada tahun 2010, dia berperan sebagai Renesmee Cullen di film adaptasi Novel Twiligh-nya Stephanie Mayer. Lalu, sahabat Joe King ini juga ikut berperan pada film Black Eyed Dog, Interstellar, dan yang paling saya ingat adalah perannya sebagai Cindy Perron in my favorite scary movie The Conjuring.

Disini, saya tidak akan membahas perannya di film The Conjuring atau biografi si Foy kecil ini secara panjang lebar. Sebagai penulis dan skeptiser, menarik kiranya saya berandai-andai tentang karir si Foy kecil ini kelak ketika ia sudah tumbuh sebagai aktris dewasa.
Sangat disayangkan cewek kecil kelahiran 10 November 2000 ini bukan seorang muslim -_- ededeeeeh
Setidaknya kalau dia muslim kan "%jkl$#'f,K!1kkk"

Namanya juga warga USA, negara Liberal, negara Pamannya si-Sam, apa lagi dia seorang aktris Hollywood, saya khawatir apakah suatu hari ia akan ikut beradegan France-Kiss dengan lawan mainnya nanti. Atau yang lebih buruk, haruskah si beatifull young girl ini hikut ikutan beradegan panas dengan lawan mainnya nanti -_- tak bisa kubayangan Tuhaaan.

Mungkin kekhawatiran saya terlalu berlebihan, who is me ? I'm just her fans ! kadang saya berpikir, Ah namanya juga aktris Hollywood, sudah barang pasti adegan begituan akan jadi bagian dari pekerjaannya nanti. Sebut saja seperti Emma Watson, betapa unyu-unyunya ia saat muncul di Film Harry Potter and the Sorcerer's Stone pertama kali, setelah tahun berganti dan usianya bertambah, bisa disaksikan adegan adegan yang ia mainkan kemudian.
Atau yang lebih buruk, haruskah dia menjadi seperti Kristen Stewart yang semua adegan panasnya begitu masyaAllah ? ooh tak bisa kubayangkan.
Hal yang saya sayangkan adalah, dia harus hidup dilingkungan Hollywood. Coba seandainya dia muslimah, lahir di lingkungan yang nilai-nilai moral dan harga diri wanita bisa dijunjung tinggi yang tidak bisa digadaikan bahkan atas nama nilai estetika sekalipun (tapikan kalau dia bukan aktris Hollywood mana mungkin saya kenal kan ya haha :D )

Di film Twilight, ayahnya Edward Cullen berkata :
"your eyes like you mother's eyes"

ya semoga saja yang mirip dari nya hanya sebatas bola matanya saja, semoga attitude dan lifestyle-nya bisa jauh berbeda, sekalipun rasa-rasanya sulit.
Entahlah, ini hanya tulisan seorang fans as normally to his idol. Yang pasti, bagi saya alangkah sangat disayangkan jika ia harus seperti itu. Sama halnya ketika saya mengidolakan Vera Farmiga dulu, pada akhirnya rasa mengidolakan saya itu pupus semenjak negara api menyerang ! alah bukanlah, maksudnya setelah saya tahu adegan-adegan super ekstrem darinya, terutama saat ia bermain bersama Alm. Paul Walker.

Semoga si Foy kecil ini akan jadi bintang besar nantinya. Bintang besar yang kehidupannya sehat-sehat saja, dan adegan-adegan dalam setiap film-filmnya nanti juga sehat-sehat saja.
yaap.. Well see happened

PEWARIS PERADABAN

Saat itu ba'da Magribh. Saya bersama dua orang teman sedang asik bercakap-cakap ria di kosan kami yang sederhana. Banyak hal yang menjadi bahan diskusi kami. Sentilan sentilun dan joke joke ala anak kos, harga warteg yang makin hari makin mahal, atau telling story tentang kondisi kuliah masing-masing, dan banyak lagi. Di petang hari seperti ini sudah menjadi aktifitas wajib untuk kami mengadakan forum lesehan, sekalipun tak ada peraturan tertulis maupun tersirat tentang forum lesehan ini.

Petang itu sekitar pukul 18.30, entah mengapa diskusi kami tiba-tiba mengarah pada satu topik yang begitu interest, sampai-sampai harus menguras rasa skeptis kami masing-masing.

TEMAN A : Saya pikir membangun pusat perbelanjaan di tempat seperti itu tidak efektif. Jalan disana itu mengarah ke dua pasar tradisional, jadi bisa-bisa mematikan ekonomi pasar tradisional

TEMAN B : Tidak usah terlalu dirisaukan, untuk itulah kita kuliah disini bukan ? hahah kalau kalian sudah pada sukses besok lusa, adalah tanggung jawab kalian masing-masing membangun daerah itu. saya kira jelas. Untuk saat ini kita hanya bisa membangun opini.

TEMAN A : Ya betul. Mindset kita disini anak-anak cerdas sultraku mungkin jauh berbeda dengan yang kuliah ditempat lain. Hanya saja, yang jadi masalah, seperti apa kondisi Indonesia nanti ?

TEMAN B : Kondisi apa ?

TEMAN A : Ya kondisinya nanti. Saat kita telah menerima surat terima warisan dari generasi-generasi yang ada saat ini, saat tonggak estafet kepemimpinan bangsa ini sudah berpindah ke tangan kita, model dan rupa Indonesia saat itu akan seperti apa ? apakah baik ? ya sukur kalau baik ! tapi kalau sebaliknya ?

TEMAN B : Kalau sebaliknya ya sudah tugas kita memperbaiki apa yang jelek to ya.

TEMAN A : Bukan  itu maksudku. Coba bayangkan, kalau misalnya kita mewarisi kondisi bangsa yang kacau balau. Kondisi ekonomi yang miris, infrastuktur, kemiskinan, budaya KKN, atau lebih jauh lagi, akhlak dan moral masyarakatnya yang memperihatinkan, apakah kita harus menghabiskan sisa umur kita untuk memperbaiki itu semua ? mengobati penyakit yang diturunkan dari generasi sebelum kita ? angka harapan hidup manusia Indonesia sekarang adalah 72 tahun. Pertanyaannya, apakah dengan umur yang terbatas seperti itu kita bisa mengobati semua penyakit-penyakit tadi ? yang ada bisa-bisa penyakit itu akan kita turunkan ke generasi berikutnya. Dimana tanggung jawab kita ? semua yang ada saat ini adalah titipan anak cucu kita, lantas kalau titipan itu tidak bisa kita jaga ? yang ada kita bukannya sibuk membangun tapi sibuk memperbaiki. Lalu kapan kita mau maju ?

TEMAN B : Ya mungkin kekhawatiran itu juga dirasakan teman-teman yang lain, teman-teman yang berpikir. Saya juga khawatir dengan  hal itu.

SAYA : Hey hey dengar. Saya tidak tahu bagaimana dengan kalian. Saya yakin setiap dari kalian punya pemikiran dan rencana-rencana brilian untuk hidup kalian dan untuk bangsa ini nanti by your own way. Ya mungkin benar kekhawatiran itu juga mengganggu tiap-tiap dari kita. Untuk saat ini, kita hanya bisa beropini, itu benar, kita berkuliah menuntut ilmu, menjadikan diri sebaik-baiknya pribadi, itu benar, dan semua itu untuk nanti, untuk suatu waktu dimasa depan nanti. You know what kawan-kawan, jangankan apa yang kalian katakan tadi, kemiskinan, KKN, atau kurangnya Infrastruktur, itu semua terlalu komplex, coba renungi dari hal-hal yang simple. Sebut saja kebiasaan buang sampah ? atau tunggu, apa pernah kalian melihat telfon umum yang kalau disimpan di ruang publik dapat bertahan lama ?

TEMAN A & B : Yaa yaa betul

TEMAN B : Atau halte buss ? atau lampu mercury ? hahaha

SAYA :  Ya itu yang saya maksud. Semua hal besar itu berawal dari hal kecil. Kalau hal-hal sekecil itu saja tidak bisa kita jaga, apalagi hal-hal yang lebih kompleks. Miris sekali kita saksikan, telfon umum yang disediakan di pinggir jalan sana, dirusak ! atau halte buss depan sekolahan sana, dicoret-coreti, dikotor-kotori. Adapun ruang publik, sebut saja kota mara sana, sekarang jadi apa ? jadi pusat maksiat, tempat balap liar, tempat orang pacaran, tempat orang saling memalak.Nah, bagaimana kita mau membangun hal-hal yang sifatnya lebih komplex kalau yang seperti itu saja tidak bisa kita jaga ?

TEMAN A : Dan yang menjadi masalah lagi, pemerintah kita tidak pernah menyadari hal-hal kecil seperti itu.

TEMAN B : Yang lebih miris lagi, kebanyakan dari generasi muda sekarang yang menjadi pelaku. Padahal penting untuk menanamkan budaya teratur seperti itu bukan?

SAYA : Yaa.. Disinilah peran kita sekarang. Daripada sibuk mengkritik atau mengeluh tentang carut marutnya bangsa ini, lebih baik kita sibuk belajar, sibuk membangun bangsa lewat budaya-budaya yang seharusnya kita tanamkan kepada diri kita dan generasi kita sekarang dan yang akan datang.

TEMAN B : hmm. Adapun kelak dikemudian hari, kita menghadapi tantangan dalam upaya kita membangun bangsa ini, saya kira itu adalah tanggung jawab kita menghadapinya bagaimanapun caranya, yakan ?

SAYA : Ah Tidak :p

TEMAN A : hahah Kenapa memangnya ?

SAYA : Tadikan saya sudah bilang, saya tidak tahu bagaimana dengan kalian, yang pasti kalau misalnya saya sudah sukses, punya perusahaan sendiri insyaAllah, dengan semua modal itu saya akan membangun bangsa ini lewat semua modal tadi, mungkin bisa mendirikan perusahaan transportasi, seperti bus Trans Buton, atau proyek jalan tol dan bekerja sama dengan pemerintah daerah. Tapi kalau misalnya orang-orang disana itu antipati dengan semua yang saya lakukan, ya sudah, saya biarkan, setidaknya, saya pernah menawarkan sesuatu yang baik pada daerah itu, dan tugas saya sebagai pewaris peradaban sudah saya laksanakan.

TEMAN B: Lah tidak bisa begitu to ya haha habis itu mau bagaimana ? besarin anak ? kuliahkan anak ? terus tua dan jadi kakek ?

SAYA : Hahaha ya jelas tidak. Kalau misalnya bangsa ini masih menjunjung tunggu budaya KKN dan ketidakteraturannya itu, hobinya yang suka membuang-buang bakat anak bangsanya sendiri, saya tidak akan memaksa, setidaknya saya pernah menawarkan sesuatu yang baik kepada bangsa ini. Kalau misalnya sudah seperti itu jadinya, saya ingin pindah keluar negeri, membawa anak dan istriku ke sana, mungkin ke Denmark, Eslandia, atau Norwegia, negara-negara yang kehidupannya teratur, saya suka keteraturan. Dan disana saya akan membangun bangsa lewat jalan saya sendiri, bisa lewat tulisan, pendidikan, atau media apa saja.

TEMAN B : Hahahah kenapa tidak ke Jepang sekalian ? disana kan kehidupan masyarakatnya sangat teratur .

SAYA : Jepang rawan bencana hahah

TEMAN A : Ya memang benar kita punya jalan dan prinsip yang berbeda-beda dalam membangun bangsa ini. Heheh

____________________


Adzan Isa pun berkumandang setelah itu.
You know what, hidup itu bukan hanya sekedar Lahir, TK, SD, SMP, SMA, Kuliah, Kerja, Menikah, besarkan anak, sekolahkan anak, menua, lalu meninggal. Life is always more and more than it!
Setiap dari kamu, saya, dan mereka adalah pewaris peradaban . Camkan itu, pewaris peradaban !

Kamis, 12 Februari 2015

TOP 9 STADIUM IN INDONESIA 2015

SepakBola. Olahraga semua kasta, segala ras, semua umur. Negeri tetangga menyebutnya BolaSepak. You Know What, Bentuknya bulat dengan berat tidak lebih dari 440 gram, luas lapangan tempatnya dimainkan tidak lebih dari 110 meter, tapi apa yang membuat Si SepakBola ini bisa menyatukan segala ras, semua level kasta, semua bangsa-bangsa, bahkan prestasinya adalah kebanggaan ? menjadi identitas suatu bangsa ? katakanlah Brazil, Italy, Argentina, atau Jerman.
      Bagaimana dengan Indonesia ? sudahkah SepakBola ini menjadi identitas ? semua orang tahu jawabannya. Ketika kita menyaksikan tim-tim Luar Negeri bermain, hal yang akan kita saksikan pertama kali adalah betapa kontrasnya jurang pemisah antara level SepakBola mereka dengan negara kita. Entah apa penyebabnya. Tulisan ini tidak akan membahas itu.
    Mungkin, negara kita tidak kaya dengan prestasi SepakBolanya, tapi ironisnya lagi, lapangan kitapun tidak sebaik lapangan-lapangan di Eropa sana. Namun bukan berarti semua lapangan di Indonesia ini jelek. Mungkin 9 stadion dibawah ini adalah salah satunya. Bolehlah kita belum kaya akan prestasi, setidaknya kita punya sedikit kebanggaan memiliki 9 stadion ini.

9. MANAHAN STADIUM - SOLO

 Stadion Manahan merupakan maskar kebesaran klub Persis Solo, terletak di Kota Solo Central Of Java. Stadion ini diresmikan pada Februari 1998 dan berkapasitas 35.000 penonton. Kondisi rumputnya yang sangat baik dan konsepnya yang elegan membuat stadion ini begitu enak dipandang mata ketika ada dan tiada pertandingan berlangsung.

 Di tribun tertutup terdapat ruang kesehatan, ruang sekretariat, ruang wartawan, ruang konfrensi pers, ruang wasit, 2 ruang ganti pemain lengkap dengan toilet dan ruangan pemanasan pemain. Di bawah tribun Stadion terdapat perkantoran pengelola Stadion, kantor KONI Surakarta, kantor KPU Kota Surakarta, kantor EXA International, Kantor Tarung Drajat, Kantor Granat. Juga terdapat ruang latihan Yudo dan tenis meja.



8. MAGUWOHARJO STADIUM - SLEMAN


Stadion ini berkapasitas 40.000 penonton dan didirikan pada tahun 2005 dengan menghabiskan dan 100 miliar rupiah.
Stadion yang terletak di Sleman Yogyakarta ini adalah markas dari klub divisi utama liga Indonesia PSS Sleman. Stadion ini juga sering digunakan oleh Timnas Sepakbola Indonesia ketika menjamu lawan-lawannya dalam berbagi even, sebut saja Timnas U-19.

Stadion maguwoharjo bertipe stadion sepakbola modern dengan konsep mini Sansiro. Ciri khas stadion ini yaitu empat menara yang terletak di empat penjuru stadion dengan tangga berputarnya.



7. AJI IMBUT - TENGGARONG

Stadion yang menghabiskan dan hingga  899 Miliar rupiah ini terletak di Tenggarong West Borneo. Berkapasitas 35.000 tempat duduk dengan velodrom tertutup.


Dilengkapi dengan plasa dan asrama atlete, stadion ini terlihat sangat megah terutama pada malam hari.
Menurut sumber wiki,
Pemberian nama GOR Aji Imbut itu berdasarkan kajian yang mendalam terhadap seorang figur yang sangat berjasa dalam sejarah pembangunan di Kesultanan Kutai Kartanegara. Aji Imbut adalah gelar dari Sultan Aji Muhammad Muslihuddin. Berdasarkan catatan historis bahwa Aji Imbut pada saat itu ingin memindahkan pusat pemerintahannya dari Marangan (kini di kawasan Loa Kulu dan Jembayan) ke wilayah hulu. Dalam proses perjalanan melewati Sungai Mahakam mencari ibukota pemerintahan yang tepat, Aji Imbut sempat bermalam di daerah Gersik (di kawasan Desa Perjiwa saat ini), sebelum memilih ibu kota Kesultanan Kutai Kartanegara ke Tepian Pandan (nama kota Tenggarong dahulu) pada 28 September 1782.
Beberapa hari di Gersik, Aji Imbut tertarik dengan kawasan ini karena memiliki lahan pertanian yang potensial untuk dikembangkan. Di samping itu, Gersik yang tidak jauh dari Tenggarong juga memiliki anak Sungai Mahakam yaitu Sungai Landap sebagai sistem irigasinya. Sehingga akhirnya Gersik menjadi lumbung pangan bagi warga ibukota Kesultanan Kutai Kartanegara, Tenggarong pada waktu itu. Sehingga peran Gersik sebagai pemasok pangan sangat penting dan strategis kedudukannya. Gersik tempo dulu hingga saat ini yang kemudian berubah menjadi Desa Perjiwa posisinya masih tetap strategis dan tidak bisa tergantikan bagi kota Tenggarong. Oleh sebab itulah GOR di Desa Perjiwa diberi nama GOR Aji Imbut untuk dijadikan sebuah monumental sejarah kawasan dan figur yang sangat berjasa di Kutai Kartanegara


6. JAKABARING STADIUM - PALEMBANG

Stadion Jakabaring terletak di Kota Palembang South Sumatera. Stadion berkapasitas 40.000 tempat duduk ini merupakan salah satu stadion terbaik di Indonesia saat ini. Stadion dengan luas 40 hektar ini dilengkapi dengan Arch berukuran raksasa plus lintasan atletik.
Seperti yang dikutip di wikipedia, Stadion yang mulai bangun pada tanggal 1 Januari 2001 ini ditujukan untuk menyelenggarakan PON XVI ketika Kota Palembang ditunjuk sebagai penyelenggara pada tanggal 2 September 2004. Stadion ini diberi nama berdasarkan kemaharajaan maritim Sriwijaya yang berpusat di Palembang dan berhasil mempersatukan wilayah barat Nusantara pada abad 7 sampai dengan abad 12. Selain itu stadion ini juga merupakan markas dari klub sepak bola Indonesia, Sriwijaya FC.
Stadion ini dipakai sebagai salah satu stadion yang menyelenggarakan pertandingan dalam Piala Asia 2007 sebagai pendamping Stadion Utama Gelora Bung Karno pada hari pertandingan ketiga dan juga perebutan tempat ketiga.Hasil verifikasi AFC menjadikan Stadion ini satu dari 3 stadion standar A AFC di Indonesia. Stadion ini menjadi stadion utama pada upacara pembukaan dan penutupan SEA Games 2011 di Palembang.


5. PALARAN STADIUM - SAMARINDA

Stadion Palaran berkapasitas 60.000 tempat duduk dengan biaya pembuatan mencapai 800 miliar rupiah. Stadion ini juga sering disebut sebagai stadion kembar dengan stadion Miagi di Jepang.

Seperti yang dikutip di wiki, Stadion ini dibangun oleh Pemerintah Provinsi Kaltim untuk menghadapi PON XVII dan diresmikan penggunaannya oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 18 Juni 2008.
Stadion ini digunakan sebagai tempat upacara pembukaan PON XVII pada tanggal 5 Juli 2008 dan upacara penutupan PON XVII pada 17 Juli 2008. Selain itu stadion ini juga ditunjuk oleh PSSI menggelar babak final dan 8 besar Divisi Utama Liga Indonesia 2008.Stadion ini Juga sudah dipakai oleh Klub Putra Samarinda pada Putaran ke 2 Indonesia Super League 2014.




4.  GELORA BUNG TOMO STADIUM - SURABAYA

Surabaya sebagai kota kedua terbesar di Indonesia memiliki stadion Gelora Bung Tomo. Stadion yang berkapasitas 55.000 tempat duduk ini merupakan maskar kebanggan klub sepakbola Persebaya Surabaya. Dengan fans fanatik mereka Bonek mania yang selalu memenuhi seluruh penjuru stadion saat pertandingan berlangsung akan membuat siapa saja merasakan betapa hebatnya atmosfer stadion ini.
Stadion ini dibuka pada tanggal 6 Agustus tahun 2010. Stadion ini selain memiliki atmosfer yang fantastis ketika pertandingan sepakbola berlangsung juga dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas modern seperti eboard dan penerangannya yang mencapai 1.000 Luks. Rumput stadion yang rata sempurna ditambah dengan arch raksasa di kiri dan kanan stadion juga menambah nilai plus stadion ini.




3. RIAU MAIN STADIUM - RIAU

Seperti yang dikutip di wiki, Stadion Utama Riau adalah sebuah stadion serbaguna di Pekanbaru, Riau, Indonesia . Setelah selesai pada tahun 2012, maka akan digunakan terutama untuk pertandingan sepak bola dan akan menjadi tuan rumah upacara pembukaan dan penutupan Pekan Olahraga Nasional 2012. Stadion ini mampu menampung 44.000 penonton & menghabiskan dana hingga Rp 1,18 triliun .Stadion ini dibangun pada tahun 2009 dan akan selesai pada tahun 2012 sebelum pembukaan PON 18 2012 yang dilaksanakan di Riau.
Stadion ini juga menjadi tempat Penyisihan Grup AFC U-22. Hebatnya, Riau Main Stadium pernah masuk dalam nominasi stadion terbaik dunia beberapa tahun yang lalu. Konsep design stadionnya yang elegan dan modern membuat stadion ini menjadi salah satu maskot kebanggan masyarakat Riau pada khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya.




2. GELORA BANDUNG LAUTAN API STADIUM - BANDUNG

Stadion Gelora Bandung Lautan Api bisa dikatan sebagai salah satu stadion paling modern di Indonesia saat ini. Stadion yang menjadi markas klub Persib Bandung ini menelan dana pembuatan 545 miliar rupiah. Dengan sistem single seat dan rumput yang rata sempurna membuat siapa saja terpesona dengan kemegahan stadion ini.
Seperti yang dikutip di wiki,
Stadion ini di desain berstandar internasional, rumput yang digunakan adalah dari jenis Zoysia Matrella (Linn) Merr yakni rumput kelas satu standar FIFA. Stadion ini dilengkapi dengan lapangan sepakbola, atletik, kantor, sirkulasi, tribun atap full keliling, servis, e-board, scoring board dan kursinya tahan api dengan kursi merk Ferco. Karena standard FIFA itulah jumlah kursi penonton hanya 38.000 orang. Kalau tanpa kursi sebenarnya bisa menampung 72.000 orang.

  • Standar Indonesia : SNI T-25-1991-03 STDR. PERENCANAAN STADION
  • Standar Internasional : Football Stadium Technical, Recommendation Requirements, FIFA Safety Guidelines.
Luas bangunan stadion :
  • Tapak Stadion 5.2 Ha
  • Lansekap 16.9 Ha
Gedungnya berlantai 4 dengan luas ruangan 72.000 meter persegi sehingga kalau ditotal dengan fasilitas pendukung lain dapat mencapai 40 hektare. Akan ada banyak mushola dan toilet berjumlah 766 buah, selain itu juga ada ruang VVIP untuk kelas kepala negara presiden dengan kaca anti peluru dan landasan helikopter.

Stadion Gelora Bandung Lautan Api berada tepat di cekungan Danau Purba Bandung yang tanahnya mudah amblas & dibangun setinggi 5 meter dari permukaan tanah. Namun karena lahan yang digunakan lunak, ketinggian akan turun 1,7 meter hingga ketinggiannya menjadi 3,3 meter. Oleh karena itu, sampai tahap pelaksanaan proyek hambatan utama adalah pengurugan tanah dan keterlambatan perijinan ke PU untuk bukaan akses tol untuk pengangkutan material. Tanah untuk bangunan stadion adalah 24,5 hektaree, sementara kalau dengan fasilitas pendukung lain ditargetkan 40 hektaree.
Tanah eksisting untuk stadion adalah berupa sawah dengan material lempung lunak umumnya ketebalannya 30 meter. Oleh karena itu dilakukan rekayasa teknologi tinggi kontruksi mirip menjahit/mengobras tanah melalui alat bantu pemasangan jalur-jalur pipa PVD (Prefabricated Vertical Drain). PVD ini dipasang dengan jarak 1,3 x 1,3 meter sedalam 20 meter.
Sebelum tanah di urug diatas tanah asli, dilakukan terlebih dahulu pemasangan lembaran material geotextile tujuannya supaya penurunan tanah akibat konsolidasi merata. Selanjutnya dilakukan kegiatan penjahitan dari ketebalan 5 meter pengurugan tanah, nantinya akan turun 1,7 meter sehingga stadion berada pada ketinggian 3,3 meter diatas permukaan tanah yang sekarang. Karena teknologi ini biayanya mahal, maka hanya dilakukan pada area stadion yaitu seluas 50.000 meter persegi.
Awal mula nama stadion mengambil dari tempat stadion dibangun yaitu Gedebage sehingga masyarakat mengenal secara mudah mengingat dengan nama Stadion Gedebage, namun nama tersebut hanya sementara sebelum dibuat peraturannya. Setelah ada keputusan pemerintah, maka pemberian nama stadion dilakukan lewat polling terhadap masyarakat dan hasilnya nama Stadion Gelora Bandung Lautan Api menjadi suara terbanyak dari masyarakat. Hasil polling tersebut sudah disepakati berbagai kalangan dan sudah ditetapkan dalam rapat paripurna DPRD Kota Bandung.


1. GELORA BUNG KARNO STADIUM - JAKARTA

Stadion Gelora Bung Karno adalah stadion terbesar dan termegah di Indonesia saat ini. Stadion ini menjadi markas Tim Nasional Indonesia dan juga klub Persija Jakarta. Stadion yang juga merupakan stadion terbesar nomor 12 di dunia ini merupakan stadion yang sangat historical bagi masyarakat Indonesia.
Seperti yang dikutip di wikipedia, Stadion Utama Gelora Bung Karno adalah sebuah stadion serbaguna di Jakarta, Indonesia yang merupakan bagian dari kompleks olahraga Gelanggang Olahraga Bung Karno. Stadion ini umumnya digunakan sebagai arena pertandingan sepak bola tingkat internasional. Stadion ini dinamai untuk menghormati Soekarno, Presiden pertama Indonesia, yang juga merupakan tokoh yang mencetuskan gagasan pembangunan kompleks olahraga ini. Dalam rangka de-Soekarnoisasi, pada masa Orde Baru, nama stadion ini diubah menjadi Stadion Utama Senayan. Setelah bergulirnya gelombang reformasi pada 1998, nama Stadion ini dikembalikan kepada namanya semula melalui Surat Keputusan Presiden No. 7/2001.

Dengan kapasitas awal sekitar 100.000 orang, stadion yang mulai dibangun pada pertengahan tahun 1958 dan penyelesaian fase pertamanya pada kuartal ketiga 1962 ini merupakan salah satu yang terbesar di dunia. Menjelang Piala Asia 2007, dilakukan renovasi pada stadion yang mengurangi kapasitas stadion menjadi 88.083 penonton. Gedung olahraga ini dibangun mulai sejak pada tanggal 24 Agustus 1962 sebagai kelengkapan sarana dan prasarana dalam rangka Asian Games 1962 mulai buka diresmikan sejak pada tanggal 24 Agustus 1962 yang diadakan di Jakarta.
Pembangunannya didanai dengan kredit lunak dari Uni Soviet sebesar 12,5 juta dollar AS yang kepastiannya diperoleh pada 23 Desember 1958. Dan tentunya dengan dana yang cukup besar tersebut itu menjadikan galanggang olahraga ini sebagai stadion sepakbola terbesar di Indonesia.